Subscribe to web2feel.com
Subscribe to web2feel.com
Diposting oleh Bujas

Journal of Adolescent Health baru-baru ini melakukan analisa studi mengenai Ibu-ibu Latin dalam mempengaruhi sikap anaknya berkaitan terhadap seksualitas, kesehatan seksual, dan pacaran.

Peneliti melakukan observasi melalui video-tape percakapan ibu dan anaknya, khususnya meneliti nilai, pesan, dan sikap ibu dalam mengkomunikasikan tentang seksualitas dan pacaran. Penulis kemudian meneliti reaksi remaja dalam percobaan tersebut untuk mengetahui bagaimana pendapat ibunya mempengaruhi cara anaknya dalam kehidupan seksualitas, kesehatan seksual dan pacaran.
Peneliti merekrut 55 ibu latin dan 55 anak remajanya dari sekolah dan pusat masyarakat (community centers) pada status social ekonomi rendah dan sedang di California. Terdapat 35 perempuan dan 20 laki-laki pada kelompok remaja. Rata-rata usia mereka adalah 14.1 tahun. Usia ibu mereka antara 29 sampai 55 tahun. Rata-rata usianya 39 tahun.
Penulis memerintahkan setiap kelompok responden ibu dan anak (disebut juga dyad) untuk menyelesaikan satu seri percakapan pendek, masing-masing sekitar 7 menit. Setelah menyelesaikan percakapan, seluruh ibu dan anak dikeluarkan dari survey. Kemudian ada follow-up sessi, setahun setelah penelitian awal. Dari 55 dyads, 15 tidak kembali lagi dan 2 tidak bisa dilokasikan.
Peneliti mengkode videotape yang berisi percakapan untuk prevalensi dari 5 tipe pesan ibu: kepercayaan dan nilai, nasihat, peringatan akan larangan, komentar tentang pengalaman keseharian remaja, dan pendekatan ibu dalam hubungan pacaran dan pengalaman seksual.
Peneliti merekam berapa waktu yang dipakai oleh ibu dalam setiap pesannya. Kemudian dihubungkan dengan hasil temuan pada 3 indikator outcome padar remaja yang didapat setahun kemudian – perilaku seks, sikap terhadap seks pranikah, dan laporan dari komunikasi terbuka dalam hubungan ibu dan anak.
Setiap dyad berpartisipasi dalam latihan pemanasan untuk membiasakan mereka direkam dalam videotape oleh peneliti. Fasilitator memberikan setiap pasangan masing-masing topik yang spesifik untuk berdiskusi dan kemudian meninggalkan ruangan, meninggalkan ibu dan anak sendiri untuk mendiskusikan topik seperti AIDS, pacaran dan seksualitas, dan isu-isu lainnya tentang seksualitas yang mungkin mereka tidak setuju. Penguji kembali untuk untuk mengalokasikan topik diskusi yang berbeda setiap waktu yang telah ditentukan berakhir.
Setelah percakapan selesai, setiap ibu dan anak pindah ke ruangan yang berbeda untuk mengisi kuesioner demografi, berisi pertanyaan dasar mengenai usia, pendidikan, dan tempat lahir.
Remaja juga menjawab pertanyaan mengenai sikap mereka terhadap seks pranikah, persepsi mereka dan tingkatan persepsi dari komunikasi terbuka dengan ibunya, dan pengalaman pribadinya dalam perilaku seks.
Peneliti mentabulasikan “skor pengalaman seksual” setiap remaja berdasarkan jawaban mereka dalam kuesioner. Para ibu tidak diperlihatkan skor pengalaman seksual tersebut. Remaja juga mendapat skor dalam tingkatan yang mereka berikan dalam komunikasi terbuka dengan ibunya.
Para ibu menjawab pertanyaan yang sama tentang demografi dan memberikan informasi tentang status social ekonomi dan lama tinggal di US


Kontes SEO JokoSusilo.com Dengan Hadiah Total Rp 25 Juta